LDNU Yogyakarta dan LPNU Rancaekek : Bincang Dakwah dan Perekonomian “The Power of Udunan”

Berita18 Views

Di sela kunjungan ke Kota Bandung, Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PW Yogyakarta, Kang Aris Risdiana M.M., menyempatkan diri mengunjungi LPNU Rancaekek, Kabupaten Bandung. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang berbagi ilmu dan berdiskusi mengenai tantangan dakwah Ahlussunah Wal Jamaah Nahdlatul Ulama (NU) di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Dalam bincang santai yang penuh kehangatan, Kang Aris Risdiana mengungkapkan pentingnya menyesuaikan strategi dakwah dengan kondisi sosial dan ekonomi umat. “Dakwah harus mampu menjawab kebutuhan zaman. Tidak hanya berbicara tentang ajaran agama, tetapi juga bisa memberi solusi nyata terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, salah satunya dalam bidang ekonomi,” ujar Kang Aris.

Salah satu topik menarik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai konsep udunan atau urunan yang menjadi salah satu kunci dalam pemberdayaan ekonomi di kalangan jamaah NU. Kang Aris menjelaskan bahwa “the power of udunan” atau kekuatan urunan sangatlah besar jika dikelola dengan baik. “Melalui koin NU, dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat bisa digunakan untuk kepentingan bersama yang bermanfaat, seperti pembiayaan kegiatan sosial, pengembangan fasilitas dakwah, hingga pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kang Aris menekankan pentingnya kolaborasi antara dakwah dan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi umat melalui crowdfunding atau penggalangan dana secara kolektif menjadi salah satu cara yang efektif dalam menghubungkan dua hal ini. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, baik itu melalui udunan atau penggalangan dana berbasis komunitas, masyarakat dapat memperoleh manfaat langsung, sekaligus memperkuat ikatan sosial dan solidaritas antar jamaah.

“Jika umat bisa bersatu dalam kegiatan ekonomi, mereka juga akan lebih mudah menyebarkan nilai-nilai dakwah. Dakwah tidak hanya dilakukan lewat ceramah, tetapi bisa melalui upaya kolektif yang memajukan kesejahteraan umat,” ujar Kang Aris.

Pengurus LPNU Rancaekek yang hadir dalam pertemuan ini pun antusias merespon pemaparan tersebut. Mereka menyadari bahwa tantangan dakwah di era modern ini sangat besar, namun dengan strategi yang tepat, dakwah yang berbasis pemberdayaan ekonomi bisa menjadi alternatif yang sangat efektif.

Ke depan, LPNU Rancaekek berharap dapat mengimplementasikan beberapa strategi yang dibahas dalam diskusi tersebut, termasuk mengoptimalkan koin NU dan merancang program pemberdayaan ekonomi yang bisa melibatkan lebih banyak jamaah. Dengan demikian, dakwah yang mereka jalankan tidak hanya menyentuh sisi spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif secara nyata bagi kesejahteraan umat.

Kunjungan Kang Aris Risdiana ini menunjukkan bahwa dakwah dan pemberdayaan ekonomi bukanlah dua hal yang terpisah. Sebaliknya, keduanya bisa berjalan berdampingan, saling mendukung, dan menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat. Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, dibutuhkan inovasi dan strategi yang adaptif untuk memastikan bahwa dakwah tetap relevan dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.

(AMN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *