Pengajian Rutin Bulanan PRNU Rancaekek Wetan : Memanifestasikan Nilai-nilai Isra Mi’raj dalam Keseharian

Pengajian rutin bulanan atau syahriahan dilaksanakan oleh PRNU (Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama) Rancaekek Wetan sebagai salah satu kegiatan rutin untuk memperdalam pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, khususnya bagi masyarakat warga nahdliyin Rancaekek Wetan, warga setempat dan seluasnya masyarakat

Syahriahan yang digelar di Masjid Al-Jihad, Komplek Perumahan Rancaekek Permai, Rancaekek Wetan, selain sebagai sarana dakwah dan memperdalam ilmu agama, juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga nahdliyin dan sesama ikhwanul muslimin. Pengajian ini juga menjadi wadah bagi PRNU Rancaekek Wetan untuk terus mengembangkan dakwah Islamiyah, serta mewujudkan visi misi NU dalam meningkatkan kualitas umat Islam di tingkat ranting.

Momentum Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Rasulullah SAW yang sarat dengan pelajaran spiritual dan moral. Peristiwa ini terjadi ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa dan kemudian naik ke langit, bertemu langsung dengan Allah SWT. Dari perjalanan luar biasa ini, terdapat berbagai nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Salah satunya adalah keteguhan iman dalam menghadapi ujian hidup. Rasulullah SAW, meskipun dalam situasi penuh cobaan, seperti kehilangan istri tercinta dan pamannya, tetap teguh dalam keyakinannya dan tidak tergoyahkan. Ini mengajarkan umat Islam untuk selalu sabar dan tawakkal kepada Allah meskipun dalam kesulitan.

Peristiwa Mi’raj juga menegaskan pentingnya kewajiban salat, yang menjadi perintah langsung dari Allah kepada Rasulullah SAW. Salat lima waktu yang diwajibkan dalam peristiwa ini tidak hanya sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjaga kedekatan spiritual dan memperkuat ketakwaan. Bagi umat Islam, peristiwa ini mengingatkan untuk senantiasa menjaga kualitas ibadah, terutama salat, dengan penuh kekhusyukan dan niat yang tulus.

Isra Mi’raj juga mengajarkan pentingnya kesadaran spiritual dan menjaga hubungan dengan Allah. Rasulullah SAW diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Allah, yang menunjukkan bahwa setiap hamba harus menjaga hubungan yang baik dengan Sang Pencipta melalui doa, dzikir, dan amal shaleh. Begitu pula, akhlak mulia Rasulullah yang selalu mencerminkan sifat sabar, bijaksana, dan adil, menjadi teladan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia maupun dalam beribadah.

Isra Mi’raj mengajarkan pentingnya kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama. Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya untuk peduli terhadap orang lain, membantu yang membutuhkan, dan berusaha menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, umat Islam dapat memanfaatkan momentum Isra Mi’raj sebagai ajang refleksi untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama, mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.