3-NG di Koramil 2401 Rancaekek: Manunggal NU-TNI Perkuat Bintahwil Sishanrata Rancaekek

Berita37 Views

Sebuah kolaborasi yang unik dan bermakna terjadi di Markas Koramil 2401/Rancaekek pada malam Sabtu pekan ini. Untuk pertama kalinya, acara rutin “3NG” (Ngaji, Ngopi, Ngawangkong) digelar di lingkungan militer, menghadirkan suasana pengajian yang santai namun penuh makna, sebagai bentuk sinergi antara lembaga-lembaga Nahdlatul Ulama Rancaekek dan pihak Koramil 2401/Rancaekek.

Konsep 3NG sendiri merupakan gagasan bersama dari lembaga-lembaga NU Rancaekek, yang memadukan kajian keislaman, ngopi bersama, dan diskusi santai antar pengurus maupun bersama elemen masyarakat lainnya. Sebelumnya, kegiatan ini telah beberapa kali digelar secara bergilir di berbagai tempat. Namun edisi kali ini terasa istimewa karena menjadi momen perdana 3NG dilaksanakan di Markas Koramil — sebuah langkah mempererat tali silaturahmi antara ormas Islam terbesar di Indonesia dengan institusi TNI di tingkat wilayah.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus MWCNU Rancaekek, serta para pimpinan lembaga seperti LPNU, Lakpesdam, LTNNU, LBMNU, LAZISNU dan Lesbumi. Turut hadir pula para tokoh dari FKPPI Rancaekek, yang menunjukkan bahwa acara ini menjadi ruang inklusif bagi berbagai elemen bangsa untuk berdialog dan bersinergi.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Rancaekek, Ajengan Ending Jauharudin, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa ini adalah kali pertama Nahdlatul Ulama Rancaekek dapat bersilaturahmi langsung di markas Koramil, dan berharap ini menjadi awal dari hubungan yang lebih erat antara NU dan TNI di tingkat lokal.

Kegiatan ini bukan hanya mempererat ukhuwah antara warga NU, tapi juga menjadi bentuk silaturahmi dan kolaborasi nyata antar elemen bangsa. Terima kasih kepada Koramil 2401/Rancaekek yang telah memfasilitasi dan membuka ruang untuk bersinergi.

Sementara itu, Komandan Koramil 2401/Rancaekek, Kapten Infanteri Sudarwan, sebagai tuan rumah menyambut hangat kehadiran para pengurus NU. Ia memberikan apresiasi atas pendekatan religius-humanis yang diusung dalam acara 3NG, yang menurutnya sangat relevan dalam konteks pembinaan wilayah (bintahwil) dan memperkuat kohesi sosial.

Kapten Inf. Sudarwan menyampaikan harapannya keberadaan NU Rancaekek dapat turut serta memperkuat peran Koramil dalam menjalankan tugas pembinaan teritorial, terutama dalam konteks sistem pertahanan rakyat semesta (Sishanrata) yang melibatkan seluruh komponen bangsa.

Kehadiran para ajengan, ustad-ustad di lingkungan NU Rancakek, menjadi keberkahan tersendiri. Hal ini karena tradisi kultural NU dalam setiap majelisnya terselip pengajian melalui tawasul dzikir dan solawat. Melalui salah satu mata rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan doa-doa yang dimunajatkan kepada Allah SWT dapat terkabul dan menjadi keberkahan bagi Koramil 2401/Rancekek, sehingga memperkuat dimensi spiritual eksitensi koramil dan TNI sebagai garda bangsa khususnya di wilayah Kecamatan Rancaekek.

Dalam suasana ngawangkong santai yang menjadi ciri khas acara ini, para ketua lembaga NU juga menyampaikan pengenalan para pimpinan dan penyampaian bidang garapan masing-masing lembaga, termasuk program-program kerja strategis mereka. Dari diskusi tersebut tergambar berbagai peluang kerja sama antara NU dan Koramil, mulai dari pendidikan, sosial-keagamaan, kebudayaan, hingga literasi kebangsaan.

Peran NU Rancaekek dalam Sishanrata (Sistem Pertahanan Rakyat Semesta) dinilai sangat strategis, tidak hanya dalam memperkuat fondasi religius masyarakat, tetapi juga dalam mendukung berbagai bidang pembangunan melalui lembaga-lembaga yang dimiliki NU.

Ke depannya, acara 3NG ini direncanakan menjadi agenda rutin bulanan yang digelar di Markas Koramil Rancaekek. Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah kesinambungan sinergi, mempererat relasi kelembagaan, serta membangun kesadaran kolektif bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan — baik spiritual, kultural, maupun struktural.

Dengan semangat silaturahmi, edukasi, dan gotong royong, 3NG menjadi jembatan antara tradisi dan tugas kebangsaan. Dan di Rancaekek, pengajian dengan pendekatan humanis ini dapat berkontribusi bagi upaya nasionalisme dan patriotisme melalui balutan ngaji, ngopi, dan ngawangkong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *