Dalam rangka mengisi Idul Adha 1446 Hijriah, para anggota Juru Sembelih Nahdlatul Ulama (JSNU) Kecamatan Rancaekek melaksanakan khidmah dengan penuh dedikasi, mengawal pelaksanaan qurban dari hulu ke hilir — mulai dari edukasi syariah hingga menjadi pelaksana penyembelihan di lapangan.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi dan kajian fikih qurban yang dilaksanakan secara langsung dari masjid ke masjid di berbagai wilayah ranting NU se-Kecamatan Rancaekek. Kajian ini tidak hanya membahas dasar-dasar fikih kurban, tetapi juga menekankan pentingnya pelaksanaan ibadah kurban yang sesuai dengan tuntunan syariah dan menjunjung tinggi prinsip kesejahteraan hewan.

Dalam sosialisasinya, JSNU mengangkat tema manajemen pengelolaan kurban secara holistik, dimulai dari tahapan pra-penyembelihan: memilih hewan yang memenuhi syarat, memperlakukan hewan dengan baik, menyiapkan peralatan, hingga memastikan kesehatan dan kenyamanan hewan menjelang penyembelihan.
Selain itu, juga disampaikan pemahaman tentang pentingnya kerja sama tim (teamwork) dalam pelaksanaan penyembelihan. Hal ini meliputi penataan peran, efisiensi waktu, keamanan, serta etika dan kebersihan selama proses berlangsung. Tidak kalah penting, distribusi daging qurban pun menjadi bagian yang mendapat perhatian agar tepat sasaran dan merata di tengah masyarakat.

Puncaknya, para anggota JSNU yang tersebar di berbagai ranting NU di Rancaekek turun langsung ke lapangan sebagai juru sembelih. Mereka hadir dengan bekal keilmuan, keterampilan teknis, dan semangat khidmah kepada umat.
Kehadiran JSNU dalam momentum Idul Adha ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan para pengurus masjid. Selain memperkuat peran NU dalam pengabdian sosial keagamaan, JSNU juga berhasil menghadirkan keteladanan dalam pelaksanaan ibadah kurban yang syar’i, humanis dan profesional.

Idul Adha tahun ini menjadi momentum penting untuk membumikan kembali prinsip keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, di mana pelaksanaan kurban bukan hanya soal ritual semata, tetapi juga menyangkut nilai-nilai kemanusiaan, tanggung jawab sosial, dan keberpihakan terhadap kesejahteraan hewan.
Melalui peran aktif JSNU, Nahdlatul Ulama menunjukkan bahwa tradisi dapat berjalan selaras dengan modernitas, selama dibingkai dengan ilmu, adab, dan komitmen pengabdian. Dengan pendekatan edukatif dan praksis yang ditunjukkan JSNU, diharapkan ke depan pelaksanaan kurban di wilayah Rancaekek semakin tertib, berkualitas, dan berkah memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
