Dalam menjalankan roda organisasi, LPNU Rancaekek mengadopsi strategi yang sederhana namun efektif dalam mengelola kas keuangan untuk keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi umat. Salah satu contoh nyata dari pendekatan ini adalah dengan penjualan kalender NU yang dilaksanakan setiap akhir tahun. Meskipun untung yang diperoleh dari penjualan kalender tidak sebesar bisnis pada umumnya, namun yang lebih penting adalah nilai keberkahan yang dihasilkan dari setiap aktivitas yang dilakukan.
Penjualan kalender NU yang dilakukan oleh LPNU Rancaekek memang tidak menghasilkan keuntungan yang besar, tetapi lebih dari itu, kegiatan ini memiliki tujuan yang jauh lebih mulia. Tak hanya sekadar usaha komersial, tetapi penjualan kalender ini berfungsi sebagai media syiar, sekaligus penguat silaturahim antara anggota-anggota NU. Dalam setiap penjualan kalender, anggota LPNU Rancaekek tidak hanya berfokus pada keuntungan materi, tetapi juga pada tujuan yang lebih besar: mempererat ukhuwah antar sesama anggota Nahdlatul Ulama (NU).
Keberkahan yang tercipta dari setiap langkah, dari iuran yang disumbangkan, hingga keuntungan yang didapat dari penjualan kalender, menjadi bagian dari spirit yang diusung oleh LPNU. Di setiap usaha kecil yang dilakukan, selalu ada harapan untuk meningkatkan skala usaha, dengan niat yang tulus untuk memberdayakan perekonomian masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Putar uang tipis-tipis adalah pendekatan yang diambil oleh LPNU Rancaekek untuk mengelola modal kecil dengan cara yang berkesinambungan. Meski keuntungannya tidak besar, keuntungan yang diperoleh dari berbagai usaha kecil-kecilan—seperti penjualan kalender—diputar kembali untuk meningkatkan modal yang lebih besar di masa depan. Inilah prinsip dasar dari investasi kecil-kecilan yang dilakukan secara konsisten dan sabar.
Dalam hal ini, LPNU Rancaekek memanfaatkan dana yang ada untuk berbagai macam usaha produktif yang dapat memberikan manfaat ekonomi baik bagi anggota NU maupun masyarakat sekitar. Prinsip keberlanjutan yang diajarkan adalah bahwa meskipun pendapatan awal tidak banyak, konsistensi dalam menjalankan usaha kecil ini akan membuahkan hasil yang lebih besar di masa depan. Keuntungan kecil yang didapat dari penjualan kalender bukan hanya sebagai modal, tetapi menjadi sarana untuk mengajak seluruh anggota LPNU untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas ekonomi mereka.
Kegiatan distribusi kalender tidak hanya sekadar penjualan, tetapi lebih kepada silaturahim dan solidaritas antar anggota. Door to door—mendistribusikan kalender dari satu pembeli ke pembeli lainnya—bukan hanya sekadar menyampaikan barang, tetapi juga menjadi media untuk mempererat hubungan antar sesama anggota NU. Di setiap kunjungan, anggota LPNU tidak hanya berjualan, tetapi juga membangun komunikasi, mendiskusikan perkembangan kegiatan LPNU, serta memperkenalkan program-program pemberdayaan ekonomi yang sedang dijalankan.
Selain itu, setiap interaksi ini menjadi kesempatan bagi LPNU untuk memperkenalkan diri dan menyosialisasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Keberadaan LPNU menjadi semakin nyata di tengah masyarakat, terutama dalam upaya memberdayakan ekonomi umat dan menyokong program-program yang memiliki dampak sosial positif di bawah naungan NU.
Dengan strategi putar uang tipis-tipis, LPNU Rancaekek berharap untuk mengembangkan skala usaha secara bertahap, dengan tetap mengedepankan prinsip keberkahan dalam setiap langkahnya. Keuntungan yang diperoleh dari usaha kecil ini digunakan untuk mendukung berbagai program pemberdayaan ekonomi anggota NU, di antaranya sebagian besar keuntungan yang didapat dari usaha kecil ini diputar untuk memberikan bantuan permodalan kepada anggota NU yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan bantuan modal tersebut, diharapkan akan tercipta banyak pengusaha kecil yang mampu mandiri dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa atau wilayah tersebut.
Keuntungan yang diperoleh juga digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MWC, ranting, banom, serta lembaga-lembaga yang ada di bawah naungan NU, baik dalam bentuk bantuan dana kegiatan, pelatihan, maupun program-program sosial lainnya yang mendukung perkembangan organisasi dan masyarakat secara umum. LPNU juga menyisihkan sebagian keuntungan untuk bantuan kemanusiaan, seperti membantu mereka yang terkena bencana alam, atau memberikan bantuan kepada individu atau kelompok yang membutuhkan pertolongan. Hal ini menunjukkan bahwa keberkahan yang didapat dari usaha ekonomi tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan.
Harapan utama dari konsistensi dalam putar uang tipis-tipis adalah bahwa pada akhirnya LPNU dapat memperbesar skala investasi mereka. Dengan keberhasilan dalam usaha-usaha kecil ini, diharapkan akan ada lebih banyak keuntungan yang dapat diputar untuk kegiatan yang lebih besar, lebih bermanfaat, dan tentunya lebih berkah. Keuntungan yang lebih besar akan memberikan dampak sosial yang lebih luas, serta memberdayakan lebih banyak pegiat ekonomi NU yang membutuhkan dukungan.
Strategi putar uang tipis-tipis ala LPNU Rancaekek bukan hanya soal keuntungan materi, tetapi lebih kepada keberkahan dan manfaat yang diperoleh dari setiap langkah yang dilakukan. Melalui usaha-usaha kecil seperti penjualan kalender NU, LPNU berhasil membangun silaturahim, mempererat solidaritas, dan meningkatkan eksistensi organisasi di tengah masyarakat. Dengan konsistensi dan keberlanjutan dalam menjalankan usaha-usaha ini, diharapkan akan ada pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, serta manfaat yang lebih luas untuk masyarakat, baik di tingkat individu maupun kelompok. LPNU Rancaekek telah membuktikan bahwa dengan niat yang tulus, keberkahan yang datang akan memberikan hasil yang jauh lebih besar di masa depan.